Kamis, 12 April 2012

edisi jam casio part 2





Jam casio terus berdetak mengawal semesta hati dengan bisu dan dalam doa-doa.

Karena menulis adalah proses meditasi, hari ini saya ingin memulainya  dengan satu kalimat 
maka berkahilah

Rabu, 04 April 2012

Jodohmetrika

Ayah saya pada suatu siang yang benderang tiba-tiba nyeletuk_mungkin beliau lagi dirundung risau melihat bujangnya ini tak kunjung menikah_. "Menemukan jodoh  itu sembilan puluh persen  urusan nekad" katanya,  setengah bergurau.  saya tak paham apa yang di maksud beliau tentang nekad. Saya coba menafsirkan tidak perlu banyak timbang-timbang, abaikan rasionalitasmu dan tabrak semua penghalangnya. Ataukah itu hanya kata provokatif, yang emosional dan mengabaikan kalkulasi matematis yang selama ini menjadi fatsoen berpikiranya_  ayah saya seorang guru fisika_ karena di dorong kegalauan.


Dalam frasa kita  untuk urusan jodoh, masyarakat mengunakan kata menemukan jodoh bukan menentukan jodoh.. Menemukan berkonotasi, ada sesuatu yang menggantung, berselimut kabut, misterius  tapi niscaya adanya, Dan kita di minta mencarinya, seolah-olah kita sedang bermain petak umpet. Dia sebenarnya ada dan milik kita semenjak lahir atau semenjak ajali, tapi sedang berada disuatu tempat yang kita diminta menemukanya.


Keriuhan cerita tentang mereka yang beretemu pasanganyapun tak kalah seru. Ada pasangan undangan sudah di cetak. janur kuning sudah terpasang,  penghulu sudah menyiapkan buku nikah, tiba-tiba sang kekasih pada malam sebelum akad,  di bawah kabur pacar lamanya, atau ada pasangan yang bertemu di bar, mabuk bersama dan berakhir di altar pendeta 2 jam kemudian. Ada yang sudah memaduh kasih sembilan tahun,  tak jadi kawin karena di sudah dijodohkan semenjak dalam kandungan dengan anak  rekan bisnis ayahnya.  Atawa pasangan bertemu di bis kota, kenalan dan seminggu kemudian menghadap penghulu. Atau pasangan yang bertemu di pos ronda di saat hujan, kedinginan, bercinta lalu hamil dan menikah. Ada pula pasangan yang telah kelelahan membangun impian bertahun-tahun, tak jadi menikah karena lelakinya terlampau melarat untuk membiayai pesta pernikahan. Dan kegaduhan lainya, yang anda pun dapat menambah daftarnya.

Kata Jodohpun sebenarnya mengandung teka-teki. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dia diartikan pasangan suami istri atau sesuatu yang cocok di pasangkan.  kalau demikian ijab kabul adalah ikrar kita pada dunia bahwa kita telah menemukan jodoh.  Lalu apa itu perceraian, sudah tidak berjodohkah ?  atau maaf kita pernah berjodohkah
? Atau itu jodoh pertama saya_ kalau kita melakukan lebih dari satu kali ijab kabul  ?. Jika Demikian, jodoh  adalah pertanyaan yang makin bersimpang.

Mungkin tidak ada yang namanya jodoh, dia adalah kata abstrak yang kita konstruksi untuk kepentingan pragmatis  sosial. Dia adalah naga yang kita ciptakan dalam dunia fantasi kita buat dongeng anak-anak atau agar hidup lebih sedikit berwarna. Jodoh menjadi semisterius naga, yang kata para tetuah tinggal di atap gunung dan kadang kita butuh pendakian yang lelah untuk menemukannya. Setelah sampai kita hanya menemukan singa, ular dan elang, yang kita satukan dalam pikiran kita. Lalu kita memilih untuk menumpang elang, ular  atau singa untuk kembali kebumi.

Misteri  rupanya  menempati ruang luas untuk  urusan jodoh. Ia adalah takdir dengan sedikit sentuhan kreatifitas akal dan  kerja yang terbatas. Rumusnya juga terlihat tumpang tindih, mungkin tak ada yang benar-benar baku. Setiap orang menemukan aritmetikanya sendiri, konvergensi antara rasionalitas dan pengalaman empiris yang terprivatisasi. Untuk itu mungkin lahir ramalan jodoh, agar kita mendapatkan sedikit tuntunan.

Tapi jodoh  sebagaimana ruang 7 dimensi dari Enstein telah menempati ruang sosial kita , maka kita dapat memberi peluang bagi matematika bekerja untuk melakukan pendekatan.  jodoh adalah diferensial dari sigma kreativitas pengetahuan, kerja keras dan  cinta dibagi harta di kali constanta C.
Jodoh adalah lelucon paling menggelikan yang di turunkan Tuhan.

NB : 1. Tambahan  untuk kamus besar bahasa Indonesia,  jodoh  adalah cinta yang kita simpan untuk seseorang dengan utuh, meskipun kita mengikrakan hidup dengan orang lain.
        2. Dalam rangka hari ibu.. "Menemukan ibu untuk anak-anaku"


WR.. 22 Desember 2010


Selasa, 11 Oktober 2011

MEMBEKU


Entah untuk yang keberapakali kupandangi dial penandamu di blacberry kesayanganku, selalu saja kutakyakin rindu yang kukirim lewat udara dan zikir-zikir beresonansi dapat menggapaimu. karenanya aku tak memiliki keberaniaan memanggilmu lewat digit-digit ini. Sudah tiga pekan lebih, dan aku menemukan diriku tak juga beranjak meski punggungmu tak nampak lagi. Bahkan hujan yang datang dengan gemuruh petir dan guruh tak juga membuat kakiku beranjak, meski tak kusiapkan payung atawa jas hujan untuk sekedar melindungiku dari gigil yang kian merayap mendekati sumsum tulangku dan kurasakan perlahan-lahan diriku menghilang.

Diakhir kemarau yang gerah pada saat angin dari pasifik mengantar hujan musin barat, kau datang lebih awal dengan menggegam guntur..

“Aku tak menemukan lagi rasa itu” katamu dengan bola mata coklat yang berpijar seperti orion langit timur.

“Pastikan sekali lagi, kail lebih dalam dan hanya setitik yang kubutuhkan” ujarku memelas, menerawang langit yang kian kelam.

“maafkan atas segalanya, sudah musnah di santap perih” tegasmu, kulihat ada pedang saladin di tancap di depanku.. dan kesunyian yang mematikan merayap menelan semesta..

Lalu kita coba lalui waktu dengan keyakinan bahwa cinta adalah rasa yang datang dan pergi, bukankah sepanjang hidup kita telah jatuh dan bangkit untuk cinta pada beberapa orang yang bersisihan dengan kita. Engkau telah melalui ini dengan baik, pergi tak berjejak walau kadang datang ditengah rinduku yang membiru. Pun tak berani kutafsirkan sebagai hadirmu sebab terkadang kau datang sebagai bayangan kata sobat yang memburu cintamu.

sementara aku mematung mencoba mencabut setiap kenangan yang hadir dengan pedih. Kucoba semua yang dapat kulakukan agar semuanya berlalu dengan beku tapi bahkan abjad di laptopku pun membangkitkan semua lagam yang pernah kita lalui. Semuanya l bermetamorfosis menjadi dirimu menjadi kenangan tentanmu.

Pada segment ini engkau telah menjadi guruku yang terbaik. Untuk menemukan pasangan jiwamu engkau akan mengalami kegagalan, kepedihan, dan kehilangan arah. Tapi teruslah mencoba suatu saat dia akan hadir dengan cinta Kata coelho. Tapi entahlah, rasaya tak semudah petuah dan syair-syair indah karena aku terus menemukan diriku membeku diselimuti rantai kenangan dan cinta. tak terlalu lihai memang aku menjaga rasa yang datang diantara kita.

Ini yang pertama dalam hidup aku mengenal gadis dengan cinta yang besar dan egoku yang lebih tinggi dari pucuk mahameru memang memangsa setiap laku yang mungkin wajar dilakukan para pecinta. Kata wali yang tersisa mungkin hanya doa agar engkau menjadi bidadariku di surga dan tuhan selalu menjagamu untuk tetap bahagia.

Senin, 13 Juni 2011

SOURCE CODE, LIMITLESS, PRINCE OF PERSIA DAN KOTAK PANDORA EINSTEIN (1)


ini pagi yang sungguh aku ingin melipat waktu,sebab makin gerah aku dengan teka-teki. Kata enstein, mungkin masa lalu, masa kini dan yang akan depan, datang berhimpitan. Dan dengan kata lain segala sesuatu di dalam alam semesta masa lalu, masa kini dan masa datang tersambung dengan segala sesuatu lainnya, dalam sebuah jejaring radiasi elektromagnetik yang melihat segala sesuatu pada saat yang bersamaan.

Ini rumit, tapi bukan tidak mungkin untuk memahaminya. Keimanan telah mengantarkan kita beberapa kisah, naiknya Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh dalam peristiwa isra miraz, Nabi Uzair AS yang dilahirkan kembali setelah kematiannya dan Nabi Isa AS yang diangkat kelangit. Atau kisah-kisah kontemporer seperti david copervil yang menembus tembok cina dan memindahkan patung liberty. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi ? dan bagaimana memahaminya ?.

Memahaminya adalah dengan Kalau kita sedang naik motor dengan kecepatan 70 km/jam dan motor yang searah dengan kita berjalan dengan kecepatan 80 km/jam, maka kita akan mengamatinya dengan kecepatan 10 km/jam. Dan klo kita brgerak dengan kecepatan yang sama (70 km/jam) maka kecepatan motor yang diamati adalah nol atau tidak bergerak. Kalau kita akan pindahkan pada kecepatan cahaya, kalau kita mampu bergerak pada kecepatan cahaya 299,792 km/detik maka waktu akan berhenti sama sekali dalam hal ini cahaya sama dengan waktu. Dan apa yang akan terjadi, kita akan menyaksikan takdir dari jagat raya _itu sebabnya tak satupun mahluk yang dapat bergerak sama dengan kecepatan cahaya_.

Lalu apakah yang menjelaskan peristiwa isra miraj, kematian nabi Uzair dan diangkatnya nabi Isa. sebuah perjalan dengan menggunakan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya sehingga memperkecil waktu dan memperpendek ruang. Jawabanya mungkin ya.

Dengan bergerak mendekati kecepatan cahaya maka, pertama terjadi Kontraksi. Seseorang yang melihat kita, akan melihat kita mengecil. Dan kemudian menghilang dari pengamatan indra. Einstein yang menerangkan bahwa ketika sebuah benda bertambah kecepatan nya, mendekati kecepatan cahaya, panjang fisiknya berkurang, dan massanya bertambah. Kedua Melambatnya Waktu atau dilasi (dilation),an lagi, ini terjadi pada semua orang Artinya semua orang yang melihat kita akan melihat bahwa waktu akan berjalan lebih lambat untuk kita: arloji kita berjalan lebih lambat, umur kita melambat, detak jantung kita melambat, dst. Tapi kita juga melihat hal yang sama, umur orang-orang itu melambat.

Lebih lanjut mari kita nonton dulu film, source code, limitless, dan prince of persia. Bagaimana waktu dilipat ? dan bagaimana cara kita melipatnya ?

Senin, 30 Mei 2011

Menari dengan Izrael


apa kabar izrael yang tanpa maaf dan tak tahu tersenyum

apa yang engkau bawa, kali ini selain senandung kematian dan pedang angkara

mari kita berbincang sebelum tugas dilaksanakan

mungkin sebatang rokok kretek dan segelas kopi luwak bisa menenangkan

diantara desah dan lenguh nafas terakhir

kesinilah disampingku,

akan kuajarkan engkau cara tersenyum yang manis

agar tak gentar aku menghadapimu

atau mari kita hiasi pedangmu dengan lukisan gadis yang paling cantik

agar ketika kau tebaskan ada rindu yang terbawa

atau mari kuberi engkau satu syair, yang kau lirihkan di tugas-tugasmu

agar aku bisa menari bersamamu dengan nyayian

dan subuh ini telah ku hirup embun yang datang bersamamu

kulihat engkau tersenyum, lalu kita menari bersama, dan di pedangmu ada dia yang kurindukan

aku tak gentar, sebab seperti ini adalah awal yang baik

Minggu, 08 Mei 2011

Hadiah Jam Tangan Casio


Kalau kamu diberi seseorang sebuah hadiah jam tangan casio, maka kamu akan lebih mencintai yang mana ? jam tangan casionya ataukah orang yang memberikan hadiahnya ?. Sebuah pertanyaan yang masuk di blackberry massage saya disuatu pagi yang gerimis. Apa arti pertanyaan ini ? dan bagaimana kita mengisinya dengan makna ?. Jawabanya mungkin ada pada kita masing-masing, hasil dari kontemplasi yang intens dan pengalaman bergaram-asam yang berdialog dalam diri kita.

Sejak lahir , kita telah di jejali cerita dari mimbar-mimbar khotbah, dari hikayat pengantar tidur atau petuah para guru, bahwa hidup ini hadiah dari sesuatu yang melebihi imaji. Apapun itu, Mulai dari yang kasat mata benda-benda berwujud, raga , jiwa, ruang dan waktu bahkan setiap yang berdesir dalam hati_termasuk rindu dan cinta_ kita bukan milik seutuhnya, dia adalah titipan dari yang mencipta kehidupan. Bagaimana batasnya dan sampai dimana ruang kemerdekaan kita dalam memilih adalah debat purba yang terus mengisi ruang qalam, filsafat dan ilmu pengetahuan. bagi saya tak penting mungkin kita memperpanjang dan mepersoalkan debat ini, yang pasti, kita harus memilih mana yang harus diyakini agar kita bisa menjawab pertanyaan jam casio dengan yakin.

Begini cara saya menjawab pertanyaan itu. Saya mencintaimu tapi bukankah saya juga harus membagi cintaku pada yang telah menitipkan cinta ini _sebagai hadiah_ dalam hati saya. Ini mungkin rumit karena mestinya dia berada pada maqam yang berbeda. Atau dalam kata mungkin kita bisa memilahnya, cintaku padamu dengan “huruf (c) kecil” dan cintaku padaNya dengan “huruf ( C) besar”. Merawat cintaku padamu adalah manifestasi dari cintaku padaNya. Sebab mungkin sang pemberi hadiah akan marah jika jam tangan casio itu berkarat tak terawat, tapi saya tahu dia akan lebih murka kalau perhatianku pada jam tangan itu melebihi sayangku pada pemberinya. Dan dia akan gembira kalau pada saat saya bertemu dengannya sembari memakai jam tangan casio. So Come fly with me toward the god.

Minggu, 01 Mei 2011

Yang terhempas dan putus



Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

Sungguh beruntung meraka yang mati muda kata soe hok gie. Kita tahu bahwa selalu ada yang lebih agung dari kematian, karena hidup didunia bukan yang sebenarnya hidup kata syekh sitti jenar. dunia ini adalah kematian kita, maka untuk itu kita perlu menjemput hidup yang abadi. Lalu chairil anwar melihat kelam hidup dan setiap saat adalah waktu untuk berbenah karena setiap saat engkau bisa datang. Sebab setiap cerita dan peristiwa berlalu beku.

Mungkin chairil mampu melihat hidup dengan jernih, persenyawaan antara kontemplasi yang sempurna dan pengalaman yang mengahru biru dibadai revolusi telah memberikan makna akan setiap peristiwa, hingga menjelang kematianya_ 28 april 1949_ tiga hari sebelumnya ia menulis puisi yang terhempas dan putus sebagi isyarat kepergian dan menentukan karet sebagai daerahnya yang terkhir.

Mengenang charil anwar