Minggu, 17 April 2011

surat tentara yang sekarat


Ini kisah tentang tentara (soldier green baret ) yang berjalan dengan beban 30 kg setiap kali menjalankan misinya, ada baju anti peluru, ransel, senapan AK 45 dan sepatu boot plus topi baja. Semua ringan saja, kecuali satu hal, bahwa ia harus meninggalkan seorang kekasih yang bertemu disimpangan. Tak terencana, Semua hadir begitu saja, berkenalan, mata yang bertutur lalu saling merindukan.

Lalu tugas memanggil dan rindu pun disauh dengan pucuk-pucuk surat yang tak boleh berkode pos dan tak tentu kapan dia akan pergi atau datang. Tapi saya tidak akan meresensi keseluruhan film ini. Ada sepucuk yang baik rasanya untuk dikutip. Surat tentara yang sekarat, setelah sebutir peluru menembus tubuhnya, tidak persis di jantung sebab rompi anti peluru menahannya.

Dear savanah

Perang ini membuat semuanya letih, tapi kita tidak boleh menyerah bukan ? sebab kita yakin semua terjadi karena satu alasan. Ia akan berhenti dan atau dimuali pada waktu yang telah ditentukan oleh semua yang menggerakan semesta. Tapi hari ada sebutir peluru yang datang tak persis dijantungtapi bisa menginfeksi jantung kata dokter dan sewaktu-waktu mereka akan mempersiapkan kiriman semua lencanaku di cherllote.

Saya mungkin dan semua tentara adalah lelaki yang tak terlalu fasih mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Saya pun mendidik diri saya untuk membuat orang-orang paham apa yang kurasakan tanpa harus mengatakannya. Dan Itu sulit. Tapi saya menyiapkan ruang dihati saya rasa sabar yang besar jika semua orang tidak memahami apa yang kurasakan.

Tapi baik akan kukatakan sebisa saya apa yang kurasakan, pertemuan kita yang terakhir dan cerita tentang pertemuanmu dengan seseorang membuat saya menyadari satu hal bahwa saya harus menyiapkan diri saya untuk suatu saat entah kapan kamu akan mengatakan selamat tinggal..dan itu mengapa saya membagi diri saya pada dua sisi. Berperang mencoba merampungkan semua janjiku untuk kembali sekaligus mempersiapkan diriku untuk kehadiran ucapan selamat tinggalmu. Karena perang yang terlampau lama ini mungkin membuatmu bosan dan kemudian harus realistis dengan pertemuan-pertemuan lain yang terjadi atau diaturkan.

Sampai saat ini saya tidak tahu bagaimana caranya hidup tanpamu jika waktunya aku kembali , tapi di medan perang ini Tuhan telah mengantarkan saya pada pengetahuan-pengetahuan yang selama ini kutinggalkan. Hal yang selama ini berjalan bersama hidupku yang penuh keajaiban dan keberuntungan. di tempat yang tak bisa saya katakan karena desingan peluru yang bising dan mortir yang terus membela malam serta malaikat maut yang begitu dekat mengajarkan saya mengatakan apa yang saya rasakan kepadamu dan kepadaNya.

Setelah menulis ini rasanya hidup masih akan berjalan walau dalam tanda-tanda

Love U

John


Di angkat dari film dear john, tentara Amerika yang sedang menjalani tugas di afganistan setelah tragedi WTC.

Tidak ada komentar: