Senin, 30 Mei 2011

Menari dengan Izrael


apa kabar izrael yang tanpa maaf dan tak tahu tersenyum

apa yang engkau bawa, kali ini selain senandung kematian dan pedang angkara

mari kita berbincang sebelum tugas dilaksanakan

mungkin sebatang rokok kretek dan segelas kopi luwak bisa menenangkan

diantara desah dan lenguh nafas terakhir

kesinilah disampingku,

akan kuajarkan engkau cara tersenyum yang manis

agar tak gentar aku menghadapimu

atau mari kita hiasi pedangmu dengan lukisan gadis yang paling cantik

agar ketika kau tebaskan ada rindu yang terbawa

atau mari kuberi engkau satu syair, yang kau lirihkan di tugas-tugasmu

agar aku bisa menari bersamamu dengan nyayian

dan subuh ini telah ku hirup embun yang datang bersamamu

kulihat engkau tersenyum, lalu kita menari bersama, dan di pedangmu ada dia yang kurindukan

aku tak gentar, sebab seperti ini adalah awal yang baik

Minggu, 08 Mei 2011

Hadiah Jam Tangan Casio


Kalau kamu diberi seseorang sebuah hadiah jam tangan casio, maka kamu akan lebih mencintai yang mana ? jam tangan casionya ataukah orang yang memberikan hadiahnya ?. Sebuah pertanyaan yang masuk di blackberry massage saya disuatu pagi yang gerimis. Apa arti pertanyaan ini ? dan bagaimana kita mengisinya dengan makna ?. Jawabanya mungkin ada pada kita masing-masing, hasil dari kontemplasi yang intens dan pengalaman bergaram-asam yang berdialog dalam diri kita.

Sejak lahir , kita telah di jejali cerita dari mimbar-mimbar khotbah, dari hikayat pengantar tidur atau petuah para guru, bahwa hidup ini hadiah dari sesuatu yang melebihi imaji. Apapun itu, Mulai dari yang kasat mata benda-benda berwujud, raga , jiwa, ruang dan waktu bahkan setiap yang berdesir dalam hati_termasuk rindu dan cinta_ kita bukan milik seutuhnya, dia adalah titipan dari yang mencipta kehidupan. Bagaimana batasnya dan sampai dimana ruang kemerdekaan kita dalam memilih adalah debat purba yang terus mengisi ruang qalam, filsafat dan ilmu pengetahuan. bagi saya tak penting mungkin kita memperpanjang dan mepersoalkan debat ini, yang pasti, kita harus memilih mana yang harus diyakini agar kita bisa menjawab pertanyaan jam casio dengan yakin.

Begini cara saya menjawab pertanyaan itu. Saya mencintaimu tapi bukankah saya juga harus membagi cintaku pada yang telah menitipkan cinta ini _sebagai hadiah_ dalam hati saya. Ini mungkin rumit karena mestinya dia berada pada maqam yang berbeda. Atau dalam kata mungkin kita bisa memilahnya, cintaku padamu dengan “huruf (c) kecil” dan cintaku padaNya dengan “huruf ( C) besar”. Merawat cintaku padamu adalah manifestasi dari cintaku padaNya. Sebab mungkin sang pemberi hadiah akan marah jika jam tangan casio itu berkarat tak terawat, tapi saya tahu dia akan lebih murka kalau perhatianku pada jam tangan itu melebihi sayangku pada pemberinya. Dan dia akan gembira kalau pada saat saya bertemu dengannya sembari memakai jam tangan casio. So Come fly with me toward the god.

Minggu, 01 Mei 2011

Yang terhempas dan putus



Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

Sungguh beruntung meraka yang mati muda kata soe hok gie. Kita tahu bahwa selalu ada yang lebih agung dari kematian, karena hidup didunia bukan yang sebenarnya hidup kata syekh sitti jenar. dunia ini adalah kematian kita, maka untuk itu kita perlu menjemput hidup yang abadi. Lalu chairil anwar melihat kelam hidup dan setiap saat adalah waktu untuk berbenah karena setiap saat engkau bisa datang. Sebab setiap cerita dan peristiwa berlalu beku.

Mungkin chairil mampu melihat hidup dengan jernih, persenyawaan antara kontemplasi yang sempurna dan pengalaman yang mengahru biru dibadai revolusi telah memberikan makna akan setiap peristiwa, hingga menjelang kematianya_ 28 april 1949_ tiga hari sebelumnya ia menulis puisi yang terhempas dan putus sebagi isyarat kepergian dan menentukan karet sebagai daerahnya yang terkhir.

Mengenang charil anwar